Selasa, 13 November 2012

Surat untuk anakku tersayang

Anakku dikala aku sudah tua nanti janganlah kamu mengeluh .
Anakku
Dikala aku sudah tua nanti janganlah kamu memarahiku karena aku tidak bisa mengurus diriku seperti aku mengurus dirimu diwaktu msih kecil. Dikala aku tidak bisa memakai pakianku sendiri maka jangnlah kamu memarahiku ingatlah ketika aku mengajarimu memakai baju diwaktu kamu masih kecil.
Anakku
Janganlah kamu merasa jenggkel ketika aku menanyakan hal yang sama berulang kembali ingatlah aku ketika membacakan cerita sampai dirimu terlelap tidur aku selalu membacakannya berulang.
Anakku yang kusayang
Sabarlah ketika aku sudah tak mampu berjalan lagi ingatlah ketika aku mengajarimu berjalan ketika kamu masih kecil.
Anakku
Janganlah kamu merasa malu ketika aku sudah tak mampu membersihkan kotoranku sendiri ingatlah dikala diriku membersihkan kotoranmu di waktu kamu masih kecil.
Anakku
Bersabarlah ketika aku memmbangunkanmu ditengah malam saat dirimu terlelap tidur ingatlah dikala aku terbangun ditengah malam karena mendengar tangisanmu.
Anakku yang kucintai
Jaganlah kamu membentakku ketika aku sudah mulai pikun karena umurku yang mulai bertambah, ingatlah dikala aku mengingatkanmu akan segala sesuatu yang tidak kamu ketahui.
Anakku Yang Kurindukan
Jangnlah kamu merasa bosan ketika aku menyuruhmu untuk menjengukku, inagtlah ketika kamu selalu memintaku untuk menamanimu.
Anakku
Janganlah kamu melarangku untuk berbuat sesuatu yang aku suka, ingatlah ketika aku membiarkanmu melakukan semua keinginanmu.
Anakku yang kusayang
Dikala aku sudah sangat tua, ketika penyakit telah menggerogotiku janganlah kamu mengeluh saat merawatku ingatlah ketika aku merawatmu ketika dirimu sakit.
Anakku
Dikala rambutku sudah mulai memutih janganlah kamu merasa malu atas perubahan yang terjadi pada diriku, ingatlah jikala aku memperlihatkanmu pada orang lain saat dirimu lahir karena dahulu aku selalu membanggakanmu, merwatmu dengan penuh kasih sayang maka rawatlah aku seperti aku merawatmu. Aku tidak pernah melihat pertumbuhanmu hari demi hari menuju kedewasaan maka jangnlah kamu merasa bosan melihat perkembangnku yang semakin hari semakin tidak bernilai sesungguhnya tiada kata yang bisa kuucapkan kecuali selalu mendo’akanmu. Tiada hal yang sangat ingin kulihat kecuali kesuksesanmu.
Anakku
Inilah ibumu yang dulu selalu tegar merawat dan membesarkanmu tapi kini aku sudah terjatuh maka tuntunlah aku seperti aku menuntunmu sampai kamu dewasa sekarang.
Buatlah ibumu ini bangga akan segala prestasimu bukan kesalahanmu karena itulah harapan ibumu.

Dari Ayah Ibumu Yang Selalu Menyayangimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar